Ini Dia Tips Ampun Hadapi Gagal Move On

Halo, temen-temen! Apa kabarnya nih? Kenalin aku Nisa yang bakal mulai posting menuangkan isi pikiran dan hobiku di blog baruku ini :). Nisa balik lagi dengan info terbaru soal tips-tips ampun buat move on dari mantan nih. Jadi, kemarin setelah aku nyari-nyari bahasan soal mantan, akhirnya ketemu nih cara tepat buat kalian yang masih susah melupakan apalagi masih nangisin mantan. It’s big no no, ya!

Coba angkat giginya dulu (eh salah kan tuh) maksudnya tangan. Siapa nih yang susah move on dari mantannya? Waduh. Move on mah susah ya, temen-temen. Ada yang ngelupain mantannya butuh beberapa minggu, beberapa bulan, bahkan ada yang sampai bertahun-tahun loh! Mengatasi hal tersebut, aku mencoba membantu nih. Baik kan akoh? (Iya dah biar lu seneng nis). yuk lanjut aja kita simak tips berikut ini!

  1. Terima kenyataan bahwa kamu dan dia sudah berpisah
kita sekarang udah pisah, gak bareng lagi 😦 (pic : pexels.com)

Tahap pertama untuk kamu yang bertekad untuk move on adalah terima kenyataan. Kenapa begitu? Karena mau bagaimana pun kamu melupakan dia, kamu gak akan pernah bisa, temen-temen. Serius. Aku aja sampe showeran terus buat lupain si doi tapi gak bisa-bisa. Udah berember-ember nangis karena rindu sama dia, tapi tetap aja gak bisa dilupain. Kenapa sobat? Karena belum terima kenyataan!

Temen-temen yang dulu sama doi (ehm, mantan doi maksudnya) suka jajan bareng, kemana-mana bareng, telfonan sampai suka ketiduran (hiyahiyahiya), terus sekarang udah gak lagi? Udah jangan diingat-ngat terus momen itu ya. Terimalah kenyataan bahwa kalian sudah tidak lagi bersama. Ikhlaskan dan ingatkan diri bahwa kalian memilih untuk berpisah demi kebaikan masing-masing dan agar tidak saling menyakiti lagi.

  1. Berhenti Stalking
new3
cek terus sosmed dia bakal bikin move on makin lamaa (pic : pexels.com)

Udah komitmen untuk move on dan udah terima kenyataan bahwa kita tidak bersama lagi alias berpisah, apa tahap selanjutnya? Berhenti stalking! Hayo, siapa nih yang masih suka sembunyi-sembunyi stalk ig mantan? Kira-kira dia udah bisa lupain aku belum ya? Udah punya pengganti aku yang baru belum ya? Stop it. Move on gak akan berhasil kalau kalian masih suka stalking mantan.

Duh gimana ya nis? aku suka auto stalking mantan gitu nih kalo buka ig atau medsos lain. Saran aku ya, mute dia biar postingannya gak muncul di timeline kamu. Kalau perlu di block sekalian biar mencegah jari-jari gatal yang suka seenaknya ngestalk gak nurut sama logika kamu, temen-temen. Emang terdengar jahat sih, tapi kamu gak capek nangisin mantan terus? Aku aja capek (duduk kalo capek!)

  1. Berhenti Menyalahkan diri
new1
Berhenti menyalahkan diri sendiri ya! (pic : pexels.com)

Setelah berhenti ngestalk mantan, kok masih gak bisa berhenti mikirin dia sih min? aku masih suka mikir, kayaknya aku salah deh udah mutusin dia. Kayaknya aku yang salah deh udah menyia-nyiakan dia. Kayaknya kemarin dia mutusin aku emosi aja deh, pasti dia sayang aku. Kayaknya aku harus minta balikan deh ke dia sebelum ada yang baru gantiin posisi aku. No ya, it’s a no! berhenti menyalahkan diri sendiri karena kamu sudah berjuang dan melakukan hal terbaik yang kamu bisa selama kalian bersama. See? Ujung-ujungnya pisah kan?

Mau kamu coba berapa kali pun, kamu seperti membaca buku yang sama dua kali. Permasalahannya sama. Sikap kamu dan dia pun akan sama. Tetap fokus bahwa ini keputusan final dan terbaik untuk kebahagiaan kalian masing-masing. Kamu dan dia sudah sepakat untuk tidak mempertahankan hubungan ini. Jadi, berhenti untuk menyalahkan dirimu sendiri ya.

  1. Perbanyak teman
new4
cari banyak teman dan bahagialah! (pic : pexels)

Daripada kita fokus galauin si mantan, showeran sambil nangis, atau guling-guling di lantai, mending kita banyakin temen! Udah, gak usah mikirin si dia yang belum tentu mikirin kita. Tau-taunya kita aja yang galau, dianya udah happy tuh sama yang baru? Kamu sendiri masih punya banyak orang yang sayang sama kamu lho. Mungkin karena kamu sibuk pacaran dulu, kamu udah lupa nih hang out sama sahabat. Udah lama gak habisin waktu bareng keluarga dirumah. Udah lama juga gak sayang-sayangin peliharaan kamu (kalau ada).

Aku gak punya teman nis, gimana dong? :”) Ya kepriben toh, kamu kerjaannya cuman rebahan aja dikasur gimana mau punya temen banyak? Keluar rumah! Ikutlah organisasi atau komunitas yang sesuai passion dan minat kamu. Banyak orang diluar sana yang sibuk mikirin gimana caranya berbagi sama orang lain, produktif, dan menghabiskan banyak waktu dalam kelelahan yang berarti.

  1. Fokus pada mimpi dan hobi
pexels-photo-3769732
hobi kamu baca buku? lakukan semuanya! (pic : pexels.com)

Mungkin temen-temen ada yang punya mimpi besar. Misal kedepannya mau jadi presiden (gapapa, mimpi aja dulu) tapi mantan gak ngedukung. Kesempatan besar nih, setelah putus dari mantan udah saatnya kita tunjukkan ke dia kalau kita bisa meraih mimpi kita bahkan tanpa bantuan dia. Pasti bangga banget kalau kalian bisa nunjukkin ke mantan kalau kalian udah jadi orang sukses yang sesuai dengan passion kalian. Mimpi yang menjadi kenyataan.

Atau ada yang punya hobi tapi juga dilarang sama mantan? Misalnya kamu hobi bola tapi mantan gak suka kamu main bola. Gas lah! Tunjukkin ke dia kalo kamu jago di bidang yang kamu sukai. Ntar tau-tau dia lihat kamu udah join Timnas dan membela Indonesia, bahkan dia bakalan jadi salah satu dari fans kamu? Kenapa enggak? Aku bakal jadi fans kamu juga sini, ayo sayang~ (ehm, kalo lu gausa deh nis. makasih)

  1. Evaluasi diri
new5
waktunya bagi kamu untuk evalusasi diri (pic : pexels.com)

Setelah sekian lama kamu berusaha move on dan menyibukkan diri dengan hal-hal produktif, udah saatnya kamu untuk merenung di keheningan malam ditemani bintang-bintang (gak, ini terlalu lebay). Lakukan evaluasi diri apakah kamu sudah move on total sama dia? Apakah sekarang kamu sudah bahagia? Dan apakah kamu sudah siap membuka hati lagi dan membahagiakan orang lain? Itu tergantung bagaimana kamu berdamai dengan hatimu sendiri, temen-temen.

Nah, itulah tadi beberapa cara untuk move on dari mantan. Semoga bermanfaat ya! Selalu tekankan pada diri kamu sendiri bahwa you deserve to be happy, kamu berhak untuk bahagia. Dan kebahagiaan kamu itu tergantung pada dirimu sendiri, bukan tergantung pada orang lain. So, move on ya!